Kamis, 19 Juli 2012
Masjid-Masjid Yang Dulunya Gereja
Di saat umat Kristen Inggris “lari” dari
gereja, umat Islam ambil alih tempat mereka untuk dijadikan masjid. Di
Peace Street 20 Bolton, berdiri sebuah gedung besar berkubah yang amat
berwibawa, yang lengkap dengan menara. Tempat itu ramai dikunjungi warga
Bolton, terutama yang memeluk Islam, bahkan tiap pekannya, ribuan umat
Islam hadir di tempat ini, guna melaksanakan shalat Jumat. Gedung itu
tidak lain adalah Masjid Zakariyya.
Sejarah berdirinya masjid itu, bukanlah
kisah yang singkat. Kala itu antara tahun 1965 hingga 1967 umat Islam
Bolton dan Balckburn belum memiliki tempat permanen untuk melaksanakan
shalat. Untuk melakukan shalat Jumat saja, mereka melaksanakannya di The
Aspinal, sebuah diskotik dan tempat dansa yang digunakan di malam hari,
sedang siangnya di hari Jumat tempat itu dibersihkan para relawan guna
dijadikan sebagai tempat melaksanakan shalat Jumat.
Karena jumlah jama’ah semakin bertambah,
maka diperlukan tempat besar yang permanen. Dan dimulailah pencarian
bangunan yang bisa digunakan sebagai masjid sekaligus islamic center.
Pada tahun 1967, ada penawaran pembelian gedung bekas gereja komunitas
Metodis, yang terpaksa dijual karena terbakar. Dengan dana sebesar 2750
pound sterling dari komunitas Muslim lokal, akhirnya bangunan itu
menjadi milik umat Islam. Bangunan itulah yang kini disebut Masjid
Zakariyya itu.
Tidak hanya Masjid Zakariyya, beberapa
masjid Inggris pun memiliki kisah yang hampir sama dengan kisah masjid
kebanggan Muslim Bolton itu, yakni sama-sama berasal dari gereja yang
dijual, baik karena kehilangan pengikut, atau karena sebab lainnya.
Berikut ini masjid-masjid yang dulunya merupakan gereja:
Masjid Jami’ London

Masjid ini memiliki sejarah yang sangat
unik dan panjang. Awalnya, bangunan yang didirikan sejak tahun 1743 ini
adalah gereja Protestan. Dibangun oleh komunitas Huguenot, atau para
pemeluk Protestan yang lari dari Prancis untuk menghindari kekejaman
penganut Katolik. Akan tetapi, karena jama’ahnya menurun, maka gereja
ini dijual.
Di tahun 1809, bangunan ini digunakan
masyarakat London untuk mempromosikan Kristen kepada para pemeluk
Yahudi, dengan cara mengajarkan Kristen dengan akar ajaran Yahudi. Tapi,
program ini juga gagal. Dan bangunan diambil oleh komunitas Metodis
pada tahun 1819.
Komunitas Metodis cukup lama “memegang”
gereja ini. Walau demikian, pada tahun 1897, tempat ini diambil oleh
komunitas Ortodok Independen dan berbagi dengan Federasi Sinagog yang
menempati lantai dua.
Tapi tahun 1960-an komunitas Yahudi
menyusut, karena mereka pindah ke wilayah utara London, seperti Golders
Green dan Hendon, sehingga bangunan ditutup sementara, dan hal itu
berlanjut hingga tahun 1976. Setelah itu gedung itu dibuka kembali,
dengan nama barunya, Masjid Jami’ London.
Masjid Didsbury

Masjid Brent

Masjid New Peckham

Masjid Sentral Wembley

Selian masjid-masjid di atas, sebuah
gereja bersejarah di Southend juga sudah dibeli oleh Masjid Jami’ Essex
dengan harga 850 ribu pound sterling. Gereja dijual, karena jama’ah
berkurang, sehingga kegiatan peribadatan dipusatkan di Bournemouth Park
Road. Konseskwensinya, gereja ini sudah tidak beroprasi sejak tahun 2006
lalu. Rancananya gereja akan dijadikan apartemen, tapi gagasan itu
ditolak oleh Dewan Southend. Akhirnya, gereja kosong itu dibeli oleh
komunitas Muslim yang tinggal di kota itu, yang juga sedang membutuhkan
tempat untuk melaksanakan ibadah.
Saat itu jumlah komunitas ini mencapai
250 orang, “gereja bekas” itu merupakan tempat yang sesuai, karena mampu
menampung 300 jama’ah. Tidak banyak dilakukan perubahan pada bentuk
bangunan yang telah berumur 100 tahun lebih itu, hanya perlu menambah
tempat untuk berwudhu dan sebuah menara.
22 Tempat Wisata Terindah di Sumatera Barat

Sumatera
Barat memiliki berbagai jenis daearah dan tempat wisata, baik wisata
alam maupun wisata sejarah, diantaranya yang sangat sering dikunjungi
adalah sebagai berikut :
1. Danau Singkarak

2. Danau Maninjau
Merupakan danau yang cukup indah dan menarik yang terletak lebih kurang
36 km dari Kota Bukittinggi, dapat ditempuh dengan melewati jalan
berkelok-kelok yang dikenal dengan sebutan kelok 44 (kelok ampek-ampek).
Di danau ini tersedia fasilitas untuk berenang, memancing, sepeda air
yang cukup mengasyikan serta terdapat juga hotel dan homestay yang cukup
representative.
3. Danau Di Atas dan Di Bawah
Danau Di Atas
Danau Di Bawah
Kedua
danau ini dikenal dengan sebutan Danau Kembar. Kedua danau tersebut
terletak di Desa Pasar Simpang, Kecamatan Lembayang Jaya, Kab. Solok,
berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Solok dan 56 km dari Kota Padang.
Keunikan dari danau kembar tersebut adalah untuk menuju Danau Di atas,
kita harus melalui jalan yang menurun sedangkan untuk menuju Danau
Dibawah, kita harus melalui jalan yang mendaki. Di sekitar danau ditanam
buah markisa dengan rasa yang manis, sayur-sayuran, dan kentang.
4. Jam Gadang
Jam
Gadang merupakan bangunan menara yang tinggi menjulang dengan megahnya,
beratapkan khas Minangkabau, terletak di tengah kota Bukittinggi. Jam
Gadang menjadi landmark dan lambang kota Bukittinggi, dibangun di atas
bukit yang bernama Bukit Kandang Kerbau pada jaman Pemerintahan Belanda
tahun 1827 oleh Contraleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.
Dari
puncak menara kita dapat menikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam
di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi Gunung Merapi, Gunung
Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Selain itu, Jam Gadang juga
berguna sebagai penuntun bagi masyarakat sekitar untuk mengetahui waktu.
Hal yang unik pada Jam Gadang adalah angka 4 yang tertulis IIII.
5. Benteng De Kock
Benteng
ini dibangun di pincak di dalam kota Bukittinggi tahun 1825 pada waktu
terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan
Harimau Nan Salapan terhadap Belanda. Disekitar Benteng ini masih dapat
kita lihat meriam kuno periode abad XIX Masehi. Tempat yang luas ini
telah dihiasi dengan taman sebagai tempat ketinggian menyaksikan, Ngarai
Sianok dan perbukitan sekitarnya terdapat meriam kuno dan bangunan
benteng. Ini merupakan tempat terbaik di Bukittinggi menyaksikan Sunset.
6. Gedung Tri Arga / Istana Bung Hatta
Gedung
yang terletak di kota Bukittinggi ini masa dahulu merupakan pusat
pemerintahan darurat Republik Indonesia tahun 1947. Hal ini disebabkan
oleh agresi Belanda yang ingin memecah belah bangsa kita. Untuk
mengenang jasa Proklamator Bung Hatta, gedung Tri Arga diganti nama
dengan Istana Bung Hatta.
7. Terowongan (Gua) Jepang
Terowongan ini panjangnya lebih 1.400 meter berkelok-kelok dibuat oleh tentara Jepang pada periode 1942, terletak di tengah taman panorama di Ngarai Sianok di bawah kota Bukittinggi, dengan lebar lebih 2 meter. Di dalam gua terdapat berbagai keperluan ruangan untuk kantor, rumah sakit, makanan dan persenjataan. Pintu masuk gua terdapat dibeberapa tempat, seperti di Ngarai Sianok, di Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi. Rakyat setempat menamakan ini adalah Lobang Jepang.
8. Ngarai Sianok

9. Lembah Anai
Lingkungan
Lembah Anai sangat mengagumkan. Hutan tropis yang lebat yang
mengesankan dan merupakan hutan lindung. Didasarnya mengalir Sungai
Batang Anai dengan airnya yang bening dan kelihatan sebuah air terjun
setinggi 40 meter dekat sekali dengan jalan raya.
10. Anai Resort Golf Course
Anai
Resort terletak 550 m di atas permukaan laut. Merupakan Golf Course
terbaik di Sumatera Barat yang berstatus Internasional dengan 18 hole,
dirancang oleh Designer Lapangan Golf International Thomas dan Perret.
Berbagai fasilitas terdapat di lokasi bungalow seperti kolam renang
alami dan restoran.
11. Embun Pagi
Sebelum
mencapai Danau Maninjau kita akan berhenti sejenak di Embun Pagi di
desa Padang Gelanggang 24 km dari Bukittinggi untuk menikmati udara yang
sejuk dan nyaman sambil memandang keindahan Danau Maninjau dengan
airnya yang membiru serta dikelilingi oleh bukit-bukit yang menghijau.
12. Ngalau Indah
Dua
km sebelum memasuki kota Payakumbuh dari arah Bukitinggi kita akan
sampai ke sebuah gua alam dengan stalagnit dan stalagmit pada
langit-langit gua yang cukup menarik. Di dalam gua ini kita akan
mendengar suara kelelawar yang berterbangan di sekitar kita dan
merasakannya tanpa dapat melihatnya. Di luar gua ini kita akan menikmati
taman dengan pohon-pohon yang rindang menambah kesejukan dan keindahan
alam.
13. Istana Pagaruyung
Istana ini dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau. Di dalam istana terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.
Pagaruyung
adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan.
Sekarang rumah gadang yang ada disana merupakan replika dari Istana yang
aslinya dengan lukisan di dinding luar dan atap yang menjulang
berbentuk tanduk kerbau.
14. Lembah Harau
Merupakan cagar alam dengan bukit kapur yang curam dengan ketinggian 100 sampai 150 m yang terletak 14 km dari Payakumbuh. Disini juga ditemui lima buah air terjun yang selalu mencurahkan airnya yang jernih. Di tempat ini juga tersedia fasilitas untuk berkemah bagi wisata remaja dan kegiatan mengelilingi cagar alam melalui jalan setapak. Direncanakan cagar alam ini akan menjadi taman margasatwa yang pertama di luar Pulau Jawa.
15. Pandai Sikek
Pandai Sikek dikenal sebagai daerah pusat kerajinan ukiran dan tenunan Kain Songket. Pandai Sikek terletak di kaki Gunung Singgalang lebih kurang 10 km sebelum memasuki kota Bukittinggi dengan pemandangan yang indah. Disini kita juga dapat melihat kehidupan masyarakat yang bertani secara tradisional. Desa ini memiliki 1000 buah alat tenun. Lukisan kayu dan perabot rumah tangga juga dibuat disini.
16. Pulau Sikuai
Pulau Sikuai, salah satu pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera hanya terletak sekitar setengah mil laut dari kota Padang dan dapat dicapai menggunakan kapal angkutan khusus dengan waktu tempuh 35 menit berangkat dari dermaga airud Bungus. Pengunjung pulau dapat menginap di hotel resort yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang dua. Resort ini menyediakan 21 buah cottage dengan kapasitas sekitar 45 kamar. Selain menikmati keindahan pantai dan wisata bahari, trekking mengitari pulau atau menjelajahi hutan alam sampai panjat tebing juga dapat dilakukan oleh pengunjung yang senang petualangan alam.
17. Kawasan Bukit Langkisau
Bukit Langkisau memiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara Desa Salido dan Kota Painan-Pesisir Selatan. Selain dapat menikmati pemandangan yang memukau ke laut lepas, kawasan bukit langkisau juga dimanfaatkan sebagai sarana olahraga terbang layang dengan lokasi pendaratan di pantai Carocok atau pantai Salido.
18. Pulau Cubadak
Pulau Cubadak adalah salah satu pulau di kawasan Mandeh – Pesisir Selatan yang telah dikelola menjadi objek wisata berskala internasional oleh investor dari Italia. Resor ini memiliki 13 bungalows dan satu suite dengan arsitektur alam yang didukung oleh beberapa sarana penunjang untuk kegiatan diving, fishing, dan snorkeling. Resor ini dilengkapi pula dengan motor boat, dermaga dan beberapa fasilitas bahari lainnya.
19. Jembatan Akar Pesisir Selatan
Terletak sekitar 30 menit dari Painan, Jembatan Akar merupakan salah satu objek wisata paling unik di Sumatera Barat. Jembatan hidup yang melintasi sungai Bayang ini terbuat dari akar dua bohon beringin yang saling bertautan. Berbeda dengan jembatan pada umumnya yang semakin lama semakin lemah, jembatan akar dengan bertambah usianya pohon beringin semakin bertambah kuat. Konon jembatan ini di desain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan pada awal 1900 an.
20. Selancar dan Wisata Pantai di Mentawai
Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tua Pejat – Sipora berada lebih kurang 135 km dari Kota Padang dapat dicapai melalui laut dengan memakan waktu antara 6-10 jam. Selain memilki pantai yang indah dengan hamparan pasir putihnya, aktivitas wisata atraksi atau bahari yang terkenal adalah kegiatan selancar (surfing) yang dapat dilakukan disekitar pulau Siberut dan Sipora. Akomodasi bagi pengunjung terdapat di beberapa kota kabupaten dan kecamatan.
21. Desa Pariangan di Tanah Datar
Adalah desa tertua di Minangkabau, dimana berasalnya nenek moyang orang Minangkabau, terletak dilereng Gunung Merapi ditepi jalan raya Padang Panjang – Batusangkar. Di desa ini dapat dilihat keaslian bentuk desa adat yang mencerminkan kehidupan sosial Minangkabau seperti Balairung, mesjid, Rumah adat, Lumbung padi yang merupakan unsur pokok dari suatu kelompok sosial orang Minangkabau. Terdapat pemandian air panas, dan beberapa peninggalan sejarah seoperti batu basurek, kuburan panjang yang menurut ceritanya adalah kuburan Dt. Tantejo Gurhano arsitek Rumah Adat Minangkabau.
22. Rumah Peristirahatan Balai Campago
Balai Campago terletak di suatu bukit yang sangat indah dengan udara yang sejuk serta kehidupan bermasyarakat yang aman dan tentram, tepatnya di Desa Campago Cuguak Bulek, Mandiangin Koto Salayan Kota Bukittinggi, 4 km dari pusat kota Bukittinggi. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan angkutan darat dalam waktu 10 menit dari pusat kota Bukittinggi dan 1 jam 45 menit dari Padang. Balai Campago berdiri di atas tanah seluas 8.038 m2 dengan luas bangunan 3.054 m2 terdiri dari 2 buah bangunan VIP, 1 buah bangunan utama terdiri dari 3 kamar Superior dan 17 kamar standar yang semuanya dilengkapi dengan perabot. Fasilitas yang ada di Balai Campago adalah ruang serbaguna dengan kapasitas 40 orang, lapangan tenis, lobby, lounge teras, jogging track, coffe shop outdoor, deck pandang, menara, musholla dan tempat parkir yang memadai. Fasilitas tersebut dalam waktu dekat akan ditambah dengan kolam renang dan taman bermain. Dari Balai Campago dapat terlihat seluruh keindahan kota Bukittingi, seperti 2 buah pegunungan yang berderet melingkari kota Bukittinggi dan rumah-rumah adat yang terhampar di bawah Bukit Campago
Madrid Akan Ganti Nama Stadion?

Santiago Bernabeu, stadion kebesaran Real Madrid (c) AFP
Pengusaha Timur Tengah telah memulai invasi mereka di persepak bolaan Eropa. Isu terakhir menyebutkan bahwa salah satu dari perusahaan mereka berniat memasang namanya di stadion kebesaran Real Madrid.
Nama Santiago Bernabeu sendiri diambil dari nama mantan striker dan presiden Madrid, Santiago Bernabeu Yeste. Akan tetapi, rumor terakhir menyebutkan bahwa Emirates berniat untuk mengganti nama stadion tersebut dengan menempelkan nama mereka di dalamnya.
Perusahaan penerbangan Timur Tengah ini dikabarkan memang telah menandatangani kontrak sponsorsip dengan pihak Los Balncos yang berdurasi lima tahun. Untuk itu, nama mereka akan dipampang pada kaos yang akan dikenakan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan di musim depan.
Sebuah isu berhembus bahwa Emirates bersedia membayar uang sebesar 53 juta Euro per musim jika pihak Madrid bersedia untuk mengganti nama stadion mereka menjadi "Fly Emirates Bernabeu". Sebelumnya perusahaan ini telah lebih dulu memampang nama mereka di stadion milik klub asal Inggris, Arsenal.
Jadi, akankah Madrid tergiur dengan iming-iming uang tersebut dan mengganti nama stadion mereka?
Selasa, 17 Juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)