Jumat, 25 Mei 2012

HASIL UJIAN NASIONAL SMA SUMBAR LULUS 99,21 Persen


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sum­bar berhasil meningkatkan pres­tasi pada Ujian Nasional (UN) 2012 dengan meraih tingkat kelulusan 99,59 persen. Kelulusan ini meningkat dibandingkan tahun lalu yakni 99,02 persen.
Sedangkan SMA dan Madrasyah Aliyah (MA) berhasil mencapai tingkat kelulusan 99,21 persen. Hasil lengkap UN SMA tersebut diumumkan serentak secara na­sional besok, Sabtu (26/5) di sekolah masing-masing.
“UN SMA/MA diikuti 46.096 siswa, berhasil lulus 45.730 siswa atau 99,21 persen. Sedangkan SMK diikuti 18.474 siswa, berhasil lulus 18.398 siswa atau 99,59 persen. Alhamdulillah, hasil UN SMA ini cukup baik,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Syamsulrizal, Kamis (24/5).
Tingkat kelulusan tersebut ber­dasarkan Nilai Akhir (NA) UN 2012. NA tersebut merupakan hasil penen­tuan sesuai Prosedur Opera­sional Standar (POS) sistem peni­laian yang ditetapkan Kemen­diknas tahun ini yaitu penilaian 60 persen hasil UN dan 40 persen hasil Ujian Sekolah (US), kemudian mempertimbangkan empat syarat lulus.
“Jadi, syarat kelulusan itu adalah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk kelompok mata pelajaran, akhlak mulia yang diselenggarakan oleh sekolah serta lulus ujian sekolah dan lulus ujian nasional,” jelasnya.
Syamsulrizal menambahkan, seluruh siswa diminta jangan melakukan aksi coret-coret baju dan konvoi di jalanan saat pengu­muman hasil UN Sabtu (26/5) besok. Alangkah baiknya seragam sekolah tersebut dikumpulkan lalu disumbangkan bagi mereka yang membutuhkan.
“Kita mengajak seluruh sekolah untuk melarang siswanya tidak melakukan aksi coret baju ini, karena ini bukan bentuk rasa syukur, melainkan sebaliknya. Padahal, lulus SMA patut disyukuri, setelah mengikuti pendidikan di sekolah selama 12 tahun sejak SD. Syu­kurilah dengan cara-cara yang benar dan bermanfaat,” tambahnya.
Bukittinggi Terbaik
Bukittiinggi kembali tampil terbaik pada UN SMA/MA dan SMK. Untuk SMA/MA, Bukiitinggi meraih rata-rata tertinggi (7.72). Disusul peringkat 2 Payakumbuh (7.57), peringkat 3 Kota Solok (7.56), peringkat 4 Kabupaten Pasaman (7.54), peringkat 5 Kota Padang (7.49),  peringkat 6 Padang Panjang (7.47), peringkat 7 Sawah­lunto (7.47), peringkat 8 Pesisir Selatan (7.33), peringkat 9 Paria­man (7.30), pe­ringkat 10 Padang Pariaman (7.28), peringkat 11 tanah Datar (7.28), peringkat 12 Kabupaten Solok (7.27), pering­kat 13 Agam (7.20), peringkat 14 Limapuluh Kota (7.15), pe­ringkat 15 Dharmasraya (7.15), pe­ringkat 16 Solok Selatan (7.08), pe­ringkat 17 Sijunjung (7.07), pe­ringkat 18 Pasaman Barat (6.94), pe­ringkat 19 Kepulauan Mentawai (6.70).
Di tingkat SMK, Bukittinggi juga tampil terbaik dengan rata-rata 7.66. Disusul peringkat 2 Kota Padang (7.59), peringkat 3 Kota Solok (7.57), peringkat 4 Padang Panjang (7.26), peringkat 5 Lima­puluh Kota (7.26), peringkat 6 Sawahlunto (7.25), peringkat 7 Pasaman (7.25), peringkat 8 Padang Pariaman (7.21), peringkat 9 Pariaman (7.15), peringkat 10 Kabupaten Solok (7.10), peringkat 11 Dharmasraya (7.10), peringkat 12 Payakumbuh (7.00), peringkat 13 Pesisir Selatan (6.99), peringkat 14 tanah Datar (6.59), peringkat 15 Pasaman Barat (6.91), peringkat 17 Agam (6.83), peringkat 18 Solok Selatan (6.71).
Nasional, 99,5 Persen Peserta UN SMA Lulus
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kem­dikbud) menyatakan angka kelu­lusan ujian nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat tahun 2012 mencapai 99,50 persen.
Dalam paparannya, Mendikbud, Mohammad Nuh menjelaskan, peserta UN SMA tahun ini men­capai 1.524.704 siswa. Akan tetapi karena berbagai hal, sedikitnya ada 7.345 siswa yang tidak mengikuti UN. Dari jumlah tersebut, kata dia, tercatat 1.517.125 (99,50 persen) siswa SMA dinyatakan lulus UN. Sedangkan 7.579 siswa SMA lain­nya tidak lulus pada UN tahun ini.
“Data ini kami sampaikan agar segera dipublikasikan kepada masyarakat,” kata Nuh, Kamis (24/5), di gedung Kemdikbud, Jakarta.
Hasil lulus dan tidaknya siswa, kata Nuh, ditentukan oleh kom­binasi ujian nasional dan nilai sekolah. Siswa yang tidak ikut UN, katanya, antara lain disebabkan siswa “drop out”, bekerja, menikah hingga meninggal.
Siswa yang tidak lulus UN, katanya, terbanyak berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 5,50 persen, Provinsi Gorontalo 4,24 persen. Sementara provinsi yang paling kecil siswanya yang tidak lulus UN adalah di Jawa Timur sebesar 0,07 persen.
“Semua provinsi ada siswa yang tidak lulus UN untuk tahun ajaran ini,” katanya.
Dikatakan Nuh, terdapat seko­lah yang seluruhnya atau 100 persen siswanya dinyatakan lulus UN dan ada pula sekolah 100 persen sis­wanya tidak lulus UN.
Mendikbud mengatakan, dari siswa yang tidak lulus disebabkan nilai akhir rata-rata tidak sampai 5,5 dan ada pula rata-rata mata pelajaran nilainya kurang dari empat.
Dia mengatakan sekalipun siswa dinyatakan lulus UN tapi oleh pihak sekolah bisa digugurkan kelulusannya jika diketahui mela­kukan tindak kriminal. Menurut rencana pengumuman kelulusan UN bagi siswa SMA sederajat tanggal 26 Mei 2012.  “Kepala sekolah kita berikan wewenang untuk umumkan kelu­lusan dengan caranya sendiri,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar