Rabu, 19 Desember 2012

“Peristiwa Situjuh adalah Rangkaian Perjuangan PDRI yang dicabik-cabik oleh Belanda”



19 Desember 1948
Yogyakarta dan Bukittinggi diserang oleh Belanda, secara  serentak Kabinet Hatta mengeluarkan dua surat mandat tentang pembentukan Pemerintah Darurat untuk Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Bukittinggi dan Mr. A.A. Maramis di New Delhi. Pada saat yang sama Mr. Sjafruddin Prawiranegara mengadakan rapat darurat dengan para pemimpin di Bukittinggi dan mengumumkan secara terbatas tentang pembentukan PDRI.

20 Desember 1948
Rapat-rapat dilakukan di Bukittinggi, sementara arus pengungsi keluar kota mulai terjadi. Kepala Staf AURI Komodor H. Soejono memerintahkan penyelamatan dua Stasiun Radio PHB AURI dengan membawanya ke Halaban (Payakumbuh Selatan) dan Piobang, Stasiun Radio tersebut adalah :
a. Stasiun Radio di bawah Opsir Udara III Luhukay.
b. Stasiun Radio di bawah Opsir Udara III M.S. Tamimi.

21 Desember 1948
Rombongan pemerintah sipil, termasuk Mr. Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Teuku Hasan meninggalkan Bukittinggi untuk seterusnya mengungsi ke Halaban. Kepala Kepolisian Sumatera Barat , Komisaris Sulaiman Efendi dan sejumlah pemimpin menyingkir ke Lubuk Sikaping, Pasaman. Stasiun Radio AURI pimpinan Lahukay tiba Halaban, tetapi tidak sempat mengudara, karena dibumihanguskan di Halaban. Stasiun Radio Pemancar pimpinan M. Jacob Loebis sampai di Piobang, Payakumbuh untuk seterusnya dibawa ke Koto Tinggi, tengah malam Kota Bukittinggi dibumihanguskan.

22 Desembar 1948
Pembentukan Kabinet PDRI di Halaban. Stasiun Radio PHB AURI Pimpinan Tamimi diserahkan oleh Komondor H. Soejono Kepala PDRI (Sjafruddin Prawiranegara) untuk melayani komunikasi radio Mr. Sjafruddin Prawiranegara beserta rombongannya. Stasiun Radio itu ikut serta bergerilya hingga ke tempat pengungsian di Bidar Alam.

23 Desembar 1948
Stasiun Radio Tamimi di Halaban untuk pertama kali dapat berhubungan dengan Stasiun Radio AURI yang lain, baik yang berada di Jawa maupun di Sumatera (Ranau, Jambi, Siborong-Borong dan Kotaraja). Sjafruddin Prawiranegara merasa gembira menerima laporan tes kemampuan Stasiun Radio PDRI, dan memngumumkan berdirinya PDRI.

24 Desembar 1948
Menjelang Subuh, rombongan PDRI di bawah pimpinan Sjafruddin Prawiranegara meninggalkan Halaban menuju Pekan Baru, melalui Lubuk Bangku dan Bakinang. Stasiun Radio Tamimi dengan semua peralatan pengirim dan penerima ditempatkan pada sebuah Jip, mengikuti rombongan PDRI Awak (Crew) Stasiun Radio tersebut adalah :

1. Opsir Udara M.S. Tamimi sebagai Kepala
2. Sersan Mayor Udara Kusnadi. sebagai Teknisi merangkap Teloegrafis
3. Sersan Mayor Udara R. Oedojo, Telegrafis
4. Kopral Udara Zainal Abidin,Telegrafis Mengabungkan diri di Bidar Alam dari Pangkalan Udara Jambi.
5. Letnan Muda Udara III Umar Said Noor, Bagian Sandi
Mengabungkan diri di Bidar Alam dari Pangkalan Udara Jambi.

Stasiun Radio Tamimi mengunakan kode pangil (Call Sign) “UDO” singkatan dari Oedojo. Sering dipakai juga Call Sign “KND” atau “ZAY” singkatan dari Kusnadi dan Zainal Abidin. Type sender yang digunakan ialah MK III 19 Set.

24 - 26 Desembar 1948
Rombongan Rasjid tiba di Koto Tinggi, dilengkapi dengan beberapa set perlengkapan Stasiun Radio :

a.Stasiun Radio AURI yang melayani Gubernur Sumatera Barat/Tengah di Koto Tinggi adalah Stasiun Radio ZZ di bawah pimpinan Opsir Muda Udara I M. Jacob dengan ahli telegaf antara lain Zainul Aziz, Soesatyo, Soegianto, Soeryo.

b.Stasiun Radio AURI yang bertugas mulai 22 Desember 1948 sampai 11 November 1948 mengikuti Gubernur Sumatera Barat/Tengah Mr. Rasjid dengan type sender : TCS-10

c.Stasiun Radio yang berpindah-pindah tempat, mulai dari Desa Koto Tinggi, Puar Datar (di sini hampir saja Stasiun Radio ini diketahui olah Belanda yang menyerbu Puar Datar, tetapi berkat kesiagaan dan kegesitan para awak pihak Belanda dapat dikelabui), Sungai Dadok sampai Mudik Dadok. Sebelum memasuki Kota via Piobang, pada tanggal 11 November 1948, Stasiun Radio ini beroperasi di Sungai Rimbang, Stasiun Radio AURI ini mampu berhubungan pula dengan Jawa dan Luar Negeri (India).

d.Stasiun Radio AURI yang melayani Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Koto Tinggi, antara 19 Juni 1949 dan 8 Juli 1949, berakhir saat tokoh ini berangkat ke Yogyakarta.

Rombongan Sjafruddin Prawiranegara berada di Bangkinang. Sewaktu rombongan berada di Bangkinang. Belanda yang mengunakan pesawat-pesawat P-51 menyerang dengan bom.
Stasiun Radio mengirim berita ke Pangkalan Udara Jambi, menyampaikan permintaan PDRI agar pesawat RI 005 PBY (AU) diterbangkan kesalah satu sungai di Riau, ternyata kemudian pada tanggal 29 Desember 1948 ketika Belanda menyerbu Kota Jambi, pesawat yang dimaksud tenggelam di Sungai Batang Hari saat berusaha lepas landas.

27 - 28 Desembar 1948
Rombongan Sjafruddin Prawiranegara segera meninggalkan Bangkinang, menuju Tarakan Buluh dan menyeberangi Sungai Kampar untuk meneruskan perjalanan ke Teluk Kuantan. Beberapa sadan ditinggalkan dan ditenggelamkan ke dalam sungai. Setelah melewati beberapa kampong antara lain Lipat Kain dan Muara Lembu, Jip berisi peralatan Sender terbalik, masuk kubangan lumpur beserta seluruh penumpangnya. Penumpang Jip itu adalah
Sjafruddin Prawiranegara, Tumimi (yang bertindak sebagai sopir), Oedojo dan Kusnadi. Sjafruddin Prawiranegara kehilangan kacamatanya, untunglah jip beserta peralatan pengirim tidak mengalami kerusakan, meskipun memerlukan waktu sehari semalam untuk dibersihkan dan dikeringkan. Sedangkan Sjafruddin Prawiranegaraberuntung mendapatkan kacamata “baru” dari seorang Dokter yang bertugas di wilayahn itu.

29 Desembar 1948
Perjalanan diteruskan ke Teluk Kuantan, ditepi Sungai Kuantan mereka menginap. Sementara itu Panglima Kol. Hidayat singah di Koto Tinggi dalam perjalanan cross-country dari Selatan ke Utara Sumatera, hingga ke Aceh. Hidayat mengadakan rapat dengtan Gubernur Rasjid dan mengambil keputusan merombak Pemerintahan Sipil menjadi Pemerintahan Militer. Semua pejabat Gubernur Sipil dan segenap jajarannya dimiliterkan dan semua Wakil Gubernur diangkat dari Tokoh Militer.

30 - 31 Desembar 1948
Rombongan Sjafruddin Prawiranegara meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki dari Taluk ke Sungai Dareh, semua kendaraan di tinggalkan di Taluk. Pada suatu tempat tertentu antara Taluk dan Sungai Dareh peralatan Sender diangkut melalui hutan dengan Lori bekas Jepang. Penumpang Lori hanya dua orang yaitu : Ir. Indra Tjahja sebagai masinis dan Oedojo (Telegrafis) sebagai penjaga peralatan Sender.

1 Januari 1949
Tahun Baru rombongan menginap selama tiga hari di Sungai Dareh, beristirahat dan merayakan tahun baru. Stasiun Radio sempat mengirimkan Ucapan Selamat tahun Baru kepada seluruh Stasiun Radio AURI di Jawa dan Sumatera yang melayani Pemerintahan Sipilo dan Militer.

3 Januari 1949
Rombongan Sjafruddin Prawiranegara berangkat dari Sungai Dareh ke Bidar Alam via Aabi Siat dan Abai Sangir. Rombongan dibagi menjadi tiga : (1) Rombongan Induk dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara, menempuh jalur Sungai Batang Hari dengan mempergunakan sampan yang digerakan dengan dayung dan galah dari bamboo. (2) Rombongan Keuangan dipimpin oleh Mr. Loekman Hakim (Menteri Keuangan PDRI) menuju Muara Tebo dengan naik perahu bermotor, membawa klise oeang RI Poeloe Sumatera (ORIPS) untuk dicetak di Muaro Bungo. (3) Rombongan Satsiun Radio dipimpin oleh Wakil PDRI Mr. Teuku Hasan, mengambil jalan darat karena takut tenggelam, dengan berjalan kaki menuju Abai (setelah berpisah kurang lebih 2 minggu mereka bertemu kembali di Bidar Alam).
(Keterangan mengenai ORIPS : Mesin Cetak Uang RI Muaro Bungo dirakit oleh anggota-anggota AURI dari Jambi, yang dipimpin Opsir Udara III Soejono, dari bekas mesin cetak biasa. Hasil cetakan ORIPS itu diserahkan kepada Mr. Loekman Hakim, Menteri Keuangan PDRI dan dibagi-bagikan kepada pemerintah setempat di Muaro Bungo).

4 - 5 Januari 1949
Rombongan Stasiun Radio tiba di Abai Siat dan bersiap-siap menuju Abai Sangir (“From Abai to Abai”). Beberapa peralatan sender yang tidak begitu penting terpaksa ditinggalkan ditengah perjalanan kerena medan yang ditempuh sangat berat.

7 – 9 Januari 1949
Rombongan Stasiun Radio beristirahat selama kurang lebih satu minggu di Abai Sangir. Ketika rombongan stasiun radio berada di Sangir, rombongan keuangan yang dipimpin Mr. Loekman Hakim sudah tiba di Muara Tebo dan siap-siap melanjutkan ke Bidar Alam. Selama di Abai Sangir, stasiun radio tetap mengudara.

10 Januari 1949
Belanda menyerang Koto Tinggi dari basisnya di Payakumbuh.

15 Januari 1949

 


Tragedi Situjuh Batur. Rapat Besar Pimpinan Sumatera Barat di Situjuh Batur digrebek Patroli Belanda. Banyak Korban jatuh termasuk beberapa Tokoh Paling Terkemuka di Sumatera Barat (antara lain Ketua MPRD, Chatib Soelaiman) dan Puluhan Prajurit dan BNPK di Nagari itu. Antara lain yang dimakamkan di Situjuh Batur yaitu :
1 CH. SULAIMAN MPRD
2 ARISUN ST. ALAMSYAH BUPATI
3 MUNIR LATIF LETKOL
4 ZAINUDDIN MAYOR
5 TANTAWI KAPTEN
6 AZINAR LAETNA I
7 SYAMSUL BAHRI LETNAN II
8 RUSLI SOPIR
9 SYAMSUDIN PMT

Yang dimakamkan di Situjuh Banda Dalam adalah :
1 M. ZEIN BPNK
2 RAMLI BPNK
3 SYAMSUL KAMAL BPNK
4 KAMASYHUR BPNK
5 NAKUMAN BPNK
6 MANGKUTO BPNK
7 AHMAD BPNK
8 RAJIMAN BPNK

Yang dimakamkan di Situjuh Gadang adalah :
1 RAUDANI LETDA
2 ABDUDIS LETDA
3 AGUS YATIM LETTU
4 AZIS JUNAID LETTU
5 ABAS HASAN SERMA
6 DARUHAN SERMA
7 RASYID SIRIN KOPTU
8 Y. MALIKI BPNK
9 HASAN BASRI BPNK
10 BURHAN BPNK
11 ALI AMRAN BPNK
12 SYAFWANEFF BPNK
13 A. MALIK BPNK



16 Januari 1949
Rombongan Stasiun Radio beserta Mr. Teuku Hasan tiba di Bidar Alam, rombongan Sjafruddin Prawiranegara sudah tiba disana terlebih dahulu. Sekitar minggu terakhir Januari 1949, seluruh rombongan secara lengkap sudah berada di Bidar Alam.

17 Januari 1949
Stasiun Radio PDRI berhasil melakukan kontak dengan New Delhi.

21 Januari 1949
Sjafruddin Prawiranegara mengirimkan ucapan selamat kepada Nehru dan peserta Konferensi New Delhi tentang Indonesia.

22 Januari 1949
Konferensi New Delhi yang dihadiri oleh 19 Delegasi Negara Asia, termasuk Delegasi Peninjau, mengeluarkan Resolusi (Resolusi New Delhi), yang berisi protes terhadap agresi Militer Belanda dan menuntut pengembalian Tawanan Politik (Soekarno-Hatta) dan semua pemimpin Republik ke Yogyakarta.

23 Januari 1949
Mr. Rasjid dari Koto Tinggi, mengirimkan ucapan selamat atas keberhasilan Konferensi New Delhi.

28 Januari 1949
DK-PBB mengeluarkan resolusi tentang masalah Indonesia.

29 Januari 1949
Hubungan PDRI dengan para pemimpin di Jawa mulai dapat dibuka lewat telegram Kol. T.B. Simatupang, Wakil Kepala Staf APRI, yang melaporkan perkembangan di Jawa kepada PDRI Pusat di Sumatera. Laporan ini kemudian pada 12 Februari 1949 disusul dengan laporan Kol. A.H. Nasution kepada Ketua PDRI.

7 Februari 1949
Menteri Kasimo, atas nama KPPD melaporkan perkembangan terakhir di Jawa sebagai tanggapan atas telegram Ketua PDRI, 15 Januari 1949.

8 – 30 Februari 1949
Komunikasi antar Tokoh PDRI di Sumatera dan Jawa dapat diintensifkan sehingga kepemimpinan dan strategi perjuangan menghadapi kekuatan militer Belanda semakin Terkonsolidasi.
Prakrasa perundingan yang disponsori oleh Badan PBB, UNCI, antara para pemimpin yang ditawan di Bangka dengan para petinggi Belanda di Jakrta di bawah pimpinan Wakil Tinggi Mahkota Belanda Dr. Beel.

28 Februari – Maret 1949
Serangan balik ke Ibu Kota berdasarkan gagasan cemerlang penguasa tertinggi Republik di Yogya, Sri Sultan Hamengku Buwono. Serangan itu dilaksanakan oleh para prajurit yang bermarkas di sekitar Yogya, dipimpin oleh Letkol Soeharto.

2 – 29 Maret 1949
Kontak antara PDRI di Sumatera dan PDRI di Jawa.

3 Maret 1949
Stasiun Radio Dick Tamimi di Bidar Alam menerima radiogram dari Wonosari tentang serangan 1 Maret 1949 (“6 jam di Yogya”). Radiogram tersebut langsung dikirim keseluruh Satsiun Radio AURI di Sumatera, termasuk Koto Tinggi, Aceh. Kabar itu, oleh Stasiun Radio AURI di Koto Tinggi, dikirimkan pula ke Perwakilan RI di New Delhi melalui surat stasiun radio di India. Berita yang sama juga disebarkan oleh Stasiun Radio AURI di Aceh (belakangan diketahui bahwa stasiun radio AURI tersebut berada di Desa Tangse dan di Kota Kotaraja), yang ternyata mempunyai hubungan dengan Stasiun Radio Angkatan Darat Burma. Atas izin pemimpin AD Burma saat itu, Stasiun Radio Angkatan Darat Burma dapat dipergunakan oleh Opsir Muda Udara III Soemarno untuk berhubungan dengan Stasiun Radio AURI di Aceh. Soemarno, telegrafis, bersama Opsir Udara III Wiweko, penerbangan berada di Burma dalam rangka penerbangan RI Seulawah.

31 Maret 1949
Penyempurnaan Susunan Kabinet PDRI. Keanggotaan Kabinet diperlengkapi dengan para Menteri yang masih aktif di Jawa, termasuk Mr. Maramis, Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta, yang diangkat sebagai Menteri Luar Negeri PDRI berkedudukan di New Delhi.

1 April 1949
Panglima Besar Soedirman akhirnya memilih menetap di Desa Sobo, setelah mengungsi dan bergerilya sejak mundur dari Yogya, Subuh 19 Desember 1948 dia menetap di Desa itu hingga kembali ke Yogya 10 Juli 1949.

15 – 25 April 1949
Rombongan Sjafruddin Prawiranegara secara bertahap meninggalkan Bidar Alam menuju Sumpur Kudus, tempat musyawarah besar pimpinan PDRI akan diadakan.

4 Mei 1949
Rombongan Gubernur Militer Mr. Rasjid dari Koto Tinggi dan Mr. Moh. Nasroen, mantan Wakil Gubernur Sumatera Tengah yang diangkat sebagai Komisaris Pemerintah Pusat untuk Sumatera Tengah, tiba di Sumpur Kudus.

5 Mei 1949
Rombongan PDRI Sjafruddin Prawiranegara, secara lengkap tiba di Desa Calau, Sumpur Kudus. Rombongan PDRI meninggalkan Bidar Alam dengan naik perahu dan berjalan kaki melalui desa-desa antara lain Abai Siat, Sungai Dareh, Kiliran Jao, Sungai Betung, Padang Tarok, Tapus, Durian Gadang, Menganti (menginap satu malam) dan akhirnya tiba di Calau, Silantai, Sumpur Kudus.

7 Mei 1949
Pernyataan Roem-Royen di Jakarta, disusul dengan reaksi keras dari pihak oposisi, PDRI dan Panglima Besar Soedirman.

9 Mei 1949
Rombongan Sjafruddin Prawiranegara meninggalkan Calau, menuju ke Sumpur Kudus. Setelah menempuh satu hari perjalanan, rombongan tiba disebuah dataran tinggi. Saat itu anggota rombongan dipecah tiga : Sjafruddin Prawiranegara ke Desa Silangit dan Silantai, Stasiun Radio Sjafruddin ke Desa Guguk Siaur dan rombongan Keuangan ke Desa Padang Aur dam desa-desa lain sekitarnya. Di Daerah Ampalu itu, kru Stasiun Radio AURI bertemu dengan Kru Stasiun Radio PTT di Desa Tamporunggo, Sungai Naning dan desa-desa lain. Sejak saat itu, kegiatan Stasiun Radio Dick Tamimi semakin intensif.

14 – 17 Mei 1949
Sidang Paripurna Kabinet PDRI di Silantai, Sumpur Kudus di daerah Ampalu. Di tempat itu berkumpul semua anggota Kabinet PDRI yang berada di Bidar Alam dan Koto Tinggi, untuk membicarakan reaksi PDRI terhadap prakarsa perundingan yang dilakukan oleh para pemimpin yang ditawan di Bangka (Pimpinan Soekarno – Hatta). PDRI mengeluarkan pernyataan yang menolak prakarsa perundingan kelompok Bangka.


18 Mei – 19 Juni 1949
Sjafruddin tidak kembali ke Bidar Alam, melainkan tetap bersama seluruh anggota rombongan berangkat ke Koto Tinggi.

2 Juni 1949
Sjafruddin melakukan kontak radiogram dengan Hatta, via Kol. Hidayat, Panglima Sumatera yang bermarkas di Aceh.

5 – 10 Juni 1949
Hatta berangkat ke Aceh untuk mencari PDRI

19 Juni – 30 Juli 1949
Stasiun Radio AURI Tamimi (walaupun tanpa Tamimi lagi, karena yang bersangkutan telah ikut ke Koto Tinggi) masih berada di Siaur untuk beristirahat. Mereka ikut berpuasa dan berlebaran di Desa Siaur, pada tanggal 27 juli 1949.

2 – 3 Juli 1949
Utusan Hatta (terdiri dari dr. Leimena, Moh. Natsir dan dr. A. Halim) yang hendak menemui Sjafruddin di Koto Tinggi, tiba di Padang. Setelah menginap satu malam di Hotel Muaro, mereka berangkat dengan konvoi ke Bukittinggi dan seterusnya ke Payakumbuh. Keadaan pada waktu itu belum aman, sehingga kendaraan mereka paling kurang harus berhenti lima kali, karena dicegat oleh Gerilyawan.

6 – 7 Juli 1949
Perundingan antara utusan Hatta dan PDRI berlangsung di Koto Kaciak, Padang Japang Payakumbuh. Setelah melalui perundingan yang alot dan menegangkan, Sjafruddin berhasil diajak kembali ke Yogya, menandai terjadinya rujuk antara PDRI dan kelompok Bangka.

6 – 8 Juli 1949
Rombongan pemimpin dari Bangka tiba di Yogya. Dua hari kemudian utusan Hatta tiba pula di Ibu Kota.

10 Juli 1949
Sjafruddin dan Panglima Besar Soedirman memasuki Yogya. Sjafruddin bertindak sebagai Inspektur upacara penyambutan para pemimpin yang kembali ke Yogya.

13 Juli 1949
Sidang Kabinet Hatta pertama sejak Agresi kedua Belanda dengan acara pokok pengembalian Mandat PDRI oleh Sjafruddin kepada Soekarno – Hatta.

25 Juli 1949
Badan Pekerja KNIP dalam sidang pertama yang dipimpin Mr. Asaat, menyetujui pernyataan Roem Royen, tetapi dengan persyaratan yang diajukan PDRI melalui pengumuman pada 14 Juni. Persyaratan itu adalah : (1) TNI tetap berada di daerah yang didudukinya; (2) Tentara Belanda harus ditarik dari daerah yang didudukinya; (3) Pemulihan Pemerintah RI di Yogyakarta harus dilakukan dengan tanpa syarat.

Sejak itu, babak baru sejarah perjuangan memasuki tahap akhir, hingga menyerahkan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia (RIS) pada tanggal 27 Desember 1949.

Daftar Pustaka :
Mestika Zed, Somewhere in the Jungle
Pemerintah Darurat Republik Indonesia, Sebuah Mata Rantai Sejarah Yang Terlupakan
Jakarta, Pustaka Utama Grafiti, 1997, hal.335.

Kamis, 13 Desember 2012

Mengenang PDRI ( Perjuangan yang Hampir Terlupakan )

       Tak berapa lama, peringatan Hari Bela Negara (19 Desember) akan dirayakan. Peringatan itu didasarkan hari terbentuknya PDRI, Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Halaban, Sumatra Barat. Tapi bila dibanding peringatan hari besar nasional atau kepahlawan lain, seperti Hari Pahlawan, dan Serangan Umum 1 Maret, peringatan bela negara jauh dari seremonial yang gempita. Benar, kondisi kini tak membutuhkan ekspresi kebangsaan yang meluap-luap. Tidak zaman ‘45 lagi kata anak-anak sekolah. Tetap saja mengganjal pertanyaan di diri kami, jangan-jangan sentrisme Jawa dalam historiografi itulah yang membuat peringatan hari bela negara menjadi sunyi. Persoalannya sudah emosionil; PDRI lahir di luar Jawa yang dianggap outer island.
         Bila dinapaktilasi, PDRI tak sekedar peristiwa sejarah yang dibujuk rezim dengan membuat peringatan yang diberi nama hari bela negara itu. Banyak refleksi sejarah dan hikmah kebangsaan dapat dipetik dari perisitawa itu, peristiwa yang terjadi ketika negara mengarah ke negara gagal. Salah satunya ujian terhadap kepemimpinan tokoh-tokoh nasional, seperti Sukarno, Hatta, Sjahrir, Natsir, Sudirman, bahkan Sjafruddin Prawiranegara. Lewat PDRI, tampak mana yang negarawan, avonturis, dan pengecut. Apakah mungkin, karena di momen PDRI itu terlihat wajah sesungguhnya para pemimpin yang bopeng-bopeng kemudian PDRI tak dianggap serius oleh bangsa dan sejarah bangsa ini?
    Sehingga membutuhkan satu generasi bagi negara-bangsa kita mengakuinya? Entahlah.

Rabu, 24 Oktober 2012

7 Hikmah dan Keutamaan Qurban ‘Idul Adha

Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa, Hari Raya ‘Idul Adha, dimana di hari itu dan hari tasyrik dilakukan penyembelihan hewan qurba. Jika Anda belum memutuskan untuk berkurban tahun ini, ada baiknya Anda menyimak hikmah dan keutamaan qurban pada hari-hari tersebut:

1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]

2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]

3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]

4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]

5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”


6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]

7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]

Sabtu, 13 Oktober 2012

9 Sisi Lain Dari Chef Juna


Berangkat dari keluarga tak harmonis dan sempat harus berjuang sendiri di benua lain, Chef Juna terbentuk menjadi pribadi keras. Jalur kuliner dipilihnya karena ia tak punya ijazah sekolah.
Itu yang membuat Juna bekerja keras dalam karirnya. Ketika kini dia menjadi salah satu chef idola, itu adalah hasil kedisiplinan. Jarang tersenyum ramah di layar kaca, bukan berarti Juna tak punya hati. Tubuh penuh tato, bukan berarti Juna galak dan pemarah.
Saya memberikan sisi-sisi lain dari seorang Chef Juna, yang belum pernah Anda tahu. Dari sebuah sesi wawancara eksklusif, tahukah Anda kalau Juna ternyata ...

1. Jadi Chef Karena Kondisi
Menelan kecewa ketika sekolah tempatnya menempuh studi jadi pilot ditutup, Juna muda memilih bertahan di Amerika. Desakan ekonomi membuatnya bekerja jadi pelayan restoran. Dari sanalah karir kuliner ini berawal.

"Seorang koki yang melihat potensi, kerja keras serta kemauan saya menawarkan saya menjadi koki. Dia mengajari saya memasak. Semenjak saat itulah saya terjun ke dunia kuliner."




2. (Tidak) Jahat dan Kejam
Mengakui dirinya adalah pribadi keras dan tegas, Juna menolak disebut kejam. Hal itulah yang diterapkannya ketika menjadi juri dalam program sukses THE MASTERCHEF. Menurutnya, ketegasan itu semata karena ia ingin kontestan THE MASTERCHEF berhasil.

"Saya ingin mereka tahu apa yang saya lalui untuk menjadi seorang chef tidak mudah. Saya suka tersenyum dan tertawa kok, jadi kalo dibilang kejam, tidak juga sih."
3. Bisa Menangis..
Penonton program THE MASTERCHEF terhenyak ketika Juna meneteskan air mata dalam salah satu episode, karena salah satu kontestan, Chef Baguzt, keluar. Seolah baru tersadar, Juna adalah manusia biasa yang punya perasaan.

"Saya menangis karena saat itu puncak emosi saya. Chef Baguzt tidak mau mendengarkan nasehat saya, dan dia tidak pakai otak. Dia bilang masak pake hati, tapi saya bilang masak itu pakai otak."

"Jujur Baguzt adalah Chef yang baik dalam performance dan cita rasa, tetapi itu yang saya bilang, dia tidak mendengarkan saya. Itu yang membuat saya menangis, terlebih karena kedekatan emosional, di mana dari semua Chef, Baguzt sosoknya hampir sama seperti saya."
4. Punya Hobi dan Kesukaan
Mengendarai motor gede, Harley Davidson adalah spesifikasi hobi Juna. Tak ada film tentang memasak yang jadi kesukaan, tetapi siomay Bandung menjadi makanan kegemaran. Dia pun tak anti menyantap makanan yang dijual di pinggir jalan. Masakan bercita rasa pedas? Juna takkan ragu memakannya.

"Saya memang tipe orang yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan untuk tahu tentang kuliner, saya mencari sumber informasi dari semuanya, apalagi dari buku."
5. Selalu Menuntut Kesempurnaan
Bukan hanya dalam hal memasak yang selalu dikerjakannya dengan bersungguh-sungguh, namun segala hal. Tak heran, Juna menuntut kesempurnaan. Misalnya, memilih wanita cantik atau wanita cerdas, dia ingin wanita cantik dan cerdas.

"Masak bagi saya merupakan hal yang gak mudah dan gak semua orang bisa. Memasak bukan masalah kemampuan saja, tapi lebih kepada kemauan keras untuk bisa."



6. Tak Menyesal Bertato
Tampil di publik dengan tubuh dipenuhi tato, Juna menyatakan tak ada penyesalan. Dia mengenal tato di usia 15 tahun, hingga kini memenuhi tangan, punggung dan kakinya. Lebih suka tato berukuran besar atau block, menurut Juna semua tatonya punya kisah tersendiri.

"Memang awal-awal saya tato, saya takut tato saya terkena minyak saat memasak, tapi saya atasi dengan memasak menggunakan lengan panjang.  Tapi sekarang ini saya sudah tidak perduli sih, kalo terkena minyak ya gak papa, kan tuntutan pekerjaan."

"Kalo keinginan untuk menghapus tato ga ada tuh, saya merasa nyaman dengan tato saya. Di luar negeri, tato bukan menjadi acuan bagi seseorang untuk dapat bekerja. Bagi saya, tato adalah seni."
7. Suka Musik Death Metal
Musik ternyata kerap menemani Juna saat memasak, khususnya musik death metal. Rupanya, itu juga berpengaruh ke gaya busana. Itu sebabnya Juna punya sekitar 200 baju berwarna hitam. Bermain musik memang di luar kemampuannya, tetapi soal bernyanyi?

"Pernah nyanyi sih, tapi saya sudah lupa, dan itu suatu hal memalukan bagi saya yang gak akan pernah terulang lagi, tapi saya tidak mau menceritakannya. Saya tidak pernah bermain band."
8. Punya Rasa Takut
Gagal menjadi ayah, itu ketakutan terbesar seorang Chef Juna. Menikah selama 1,5 tahun, dia bertekad selalu jadi pelindung bagi anaknya. Dia pun berjanji tak mau memukul jika sang anak berbuat salah.

Daripada memukul, yang diinginkan Juna adalah mengetahui kesalahan itu dan memperbaikinya bersama. Apalagi, di masa mudanya, dia mengaku tak sedikit melakukan kenakalan.
9. Sangat Cinta Profesi
Berawal dari keterpaksaan kondisi, Juna menolak mengasihani dirinya sendiri. Dia berjuang dan bekerja keras, dan kini berbahagia ketika dituntut berkreasi dengan kreativitas. Karenanya, dia tak suka bermain-main saat memasak.

"Memasak adalah dunia saya, pekerjaan saya. Tidak ada batasan umur bagi saya untuk berhenti memasak atau pensiun. Rasa ingin tahu saya yang kuat membuat saya selalu terus berkreasi di dunia masak."
Sumber : kapanlagi.com




Kamis, 09 Agustus 2012

HOME » DUNIA Kamis, 9 Agustus 2012 07:00:00 Kemerdekaan Singapura hasil bentrok ras dengan Malaysia

 Kemerdekaan Singapura hasil bentrok ras dengan Malaysia


Dahulu, Singapura merupakan wilayah jajahan Kerajaan Sriwijaya. Pada abad 7-12 Masehi, orang-orang lebih mengenalnya sebagai Temasek. Kawasan ini ramai karena wilayahnya strategis. Setelah kekuasaan Sriwijaya memudar, Kesultanan Johor segera mencaploknya dan berkuasa cukup lama, sejak abad 16 hingga 19.

Kota ini berhasil memosisikan diri sebagai daerah perdagangan netral, meski bangsa Eropa seperti Portugis dan Spanyol mulai berdatangan ke wilayah Asia Tenggara berdagang rempah-rempah. Nasib Singapura mulai berubah ketika gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles membuat perjanjian dengan Sultan Hussein Shah, penguasa pulau kecil itu. Negeri Ratu Elizabeth ini membangun pangkalan dan cikal bakal kota Singapura modern.

Pada Perang Dunia Kedua, Jepang mengalahkan Inggris dan menguasai Singapura. Pada saat itu, bibit-bibit pertikaian antar ras mulai muncul. Dari total populasi, imigran China mencapai separuh lebih dan sering berebut lahan pekerjaan dengan orang Melayu yang merasa penduduk asli.

Di akhir perang Jepang kalah. Inggris kembali ke wilayah itu dan memberi status Singapura otonomi khusus seperti Malaysia. Pada pemilihan umum 1959, Lee Kuan Yew, politikus berpengaruh negara kota ini terpilih sebagai perdana menteri. Menjadi negara persemakmuran Inggris ternyata tidak segera membawa kebaikan. Pertentangan ras, ekonomi, dan ideologi, terutama karena banyak pegiat komunis dari China berupaya merebut Singapura, membuat negeri mungil ini kerap dilanda kerusuhan selama periode 1950-an.

Melihat gelagat Inggris mulai abai mengurus Singapura, pemimpin Negeri Singa itu memilih merapat dengan negara tetangganya. Pada 31 Agustus 1963, Singapura resmi bergabung dengan Federasi Malaysia, bersama Sabah dan Serawak.

Untung tidak dapat ditolak, pemimpin Malaysia rupanya menerapkan kebijakan pemberian hak khusus bagi bumiputera, yaitu etnis Melayu. Prasangka etnis juga merebak dengan pemerintahan di Kuala Lumpur kerap mendiskriminasi warga etnis Tionghoa.

Akibatnya, Singapura kembali terjebak dalam kerusuhan demi kerusuhan, paling parah terjadi pada 1964. Merasa negara kecil itu hanya bisa menjadi biang rusuh, parlemen Malaysia pada 1965 membuat keputusan mengejutkan. Dengan suara 126 banding 0, seluruh anggota dewan perwakilan rakyat sepakat mengeluarkan Singapura dari Federasi Malaysia.

Singapura akhirnya menjadi satu-satunya negara di dunia yang merdeka bukan karena keinginan sendiri. Lee Kuan Yew, meski berupaya optimis, menghadapi masalah mahaberat saat menangani negara itu selepas merdeka. Pengangguran tinggi, pemukiman kumuh hampir di seluruh pulau, dan tentu saja, tidak ada sumber daya alam untuk mengisi kas negara.

Dengan tangan besi, dia rombak Singapura menjadi salah satu kota disegani. Korupsi dihilangkan, pembangunan digalakkan, dan kebersihan amat dijaga. Lee Kuan Yew ingin investor asing dan para pedagang betah transit di negara itu.

Kini, negara yang luasnya hanya seperempat DKI Jakarta itu menjadi salah satu negara paling makmur dan maju di dunia. Data 2011 menunjukkan Singapura memiliki jumlah penduduk 4,8 juta jiwa. Pendapatan nasional per kapitanya US$ 41.430 atau setara dengan Rp 373 juta. Sedangkan tingkat pengangguran negara ini hanya dua persen.

Senin, 06 Agustus 2012

NOAH BAND


Sebelum nama pengganti band baru ariel cs resmi di publikasikan ternyata sudah ada Band asal balik papan yang mememakai nama Noah Band ...
berikut profilenya di kutip dari fb mereka ( hehehe) :

Tentang

Awalnya kami ingin punya nama band dari nama seorang tokoh besar dan unik...maka kami pilih NOAH...nama seorang NABI (NUH a.s)...nama NOAH bagi kami juga merupakan ibarat nama panggilan sayang,nama unik...2 suku kata unik yg bagi kami sangat sederhana...

Info Umum

Didirikan12 Februari 2009




GenrePOP

AnggotaREVIE (VOKAL & GUITAR)
MAMAN (GUITAR)
YUDEE (GUITAR)
DAVHA (BASS)
RAF (DRUM)

Kota AsalBALIKPAPAN










itulah sekilas tentang NOAH Balikpapan,,,,,,,
menurut saya nich,,,apapun nama band,,,,,yang terpenting adalah karyanya,,
kalo nama banyak sich sama ( kyk nama Muhammad,, banyak tuch yang make)
teruslah berkarya buat NOAH (Arial cs) dan NOAH (Balikpapan).....!!!!!!


Minggu, 05 Agustus 2012

Kencan Sehat di Bulan Puasa




PACARAN merupakan hal yang wajar bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta. Tapi bagaimana pacaran di bulan puasa agar tidak membatalkan puasa dan mengurangi pahala? Anda bisa mengikuti tips berikut ini:

1. Hindari bersentuhan
Bila Anda dan pasangan belum menikah, itu artinya bukan muhrim. Dalam Islam, bukan muhrim dianjurkan tidak melakukan kontak fisik, misalnya berpegangan tangan. Bersentuhan bisa saja membatalkan puasa jika memicu hasrat seksual.

2. Hindari berduaan
Hindari berduaan bersama kekasih di tempat sepi. Sebab hal itu bisa menimbulkan hawa nafsu yang bisa menjerumuskan ke hal yang negatif.

3. Berbusana sopan
Para perempuan biasanya melupakan hal tersebut. Cobalah untuk berbusana sopan, seperti mengenakan baju panjang atau kerudung. Selain bisa meredam syahwat, berbusana sopan juga lebih enak dipandang.

4. Hindari bujuk rayu gombal
Biasanya para cowok yang suka melakakukan hal ini. Bujuk rayu gombal sama dengan berbohong. Daripada berbujuk rayu, lebih baik alihkan tema pembicaraan ke tema-tema kemanusiaan ataupun rencana untuk melakukan kegiatan sosial.

5. Berkegiatan positif
Daripada menghabiskan waktu ke pusat perbelanjaan atau tempat hiburan, lebih baik melakukan beberapa kegiatan positif selama bulan puasa. Misalnya mengadakan buka bersama di panti asuhan atau di masjid, atau mengadakan tadarus bersama usai tarawih.

6. Atur jadwal bertemu
Selama bulan puasa, cobalah untuk tidak terlalu sering bertemu kekasih. Atur jadwal untuk bertemu, agar kalian tidak terjebak dalam kemesraan pacaran yang tidak disengaja. Jadwal pertemuan sebaiknya menjelang berbuka. Anda berdua bisa merencanakan untuk berbuka puasa bersama.

Tiga Wasiat Rasulullah


“Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal, keduanya mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Bertakwalah kepada Allah di mana dan kapan saja kamu berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (Hadits riwayat At-Tirmidzi).

Bertakwa

“Bertakwalah kepada Allah, kapan dan dimana kamu berada.”
Perintah bertakwa kepada Allah, bermakna carilah perlindungan kepada Allah. Dengan kata lain, buatlah tembok pemisah antara diri anda dengan kemaksiatan kepada Allah. Jauhi perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah.
Takwa juga diartikan sebagai rasa takut yang berkelanjutan, kewaspadaan yang tiada henti, dan kehati-hatian terhadap duri-duri jalan kehidupan. Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang makna takwa. Ubay balik bertanya, “Pernahkah engkau berjalan di jalanan yang banyak durinya? “ya pernah,” jawab Umar. Ubay bertanya lagi, “Apa yang engkau lakukan?” Umar menjawab,”Aku berusaha berhati-hati.” “Itulah takwa,” simpul Ubay.
Duri-duri yang dimaksud adalah hawa nafsu, kerancuan (syubhat), angan-angan kosong, juga harapan-harapan kepada selain Allah.
Seorang ulama-Thalq bin habib- mengungkapkan hakikat takwa, “Takwa adalah berbuat taat kepada Allah dengan mengharap pahala-Nya di bawah pancaran cahaya dari-Nya. Dan meninggalkan maksiat kepada-Nya karena takut Hukuman-Nya.”
Rasulullah memberikan arahan agar kita selalu bertakwa. Baik ketika di hadapan manusia, ataupun dalam keadaan sendiri. Sepi atau ramai bukanlah alasan untuk melepas takwa. Pendeknya, bertakwa kepada Allah di segala waktu dan tempat. Di antara yang membantu mengokohkan ketakwaan adalah selalu menyadari bahwa Allah senantiasa melihat dan mengawasi para hamba. Allah berfirman yang artinya: “Tidakkah kamu perhatikan , bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian mereka akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al-mujadilah:7).

Hapus Keburukan Dengan Kebaikan

“Ikuti perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya.”
Jika kita melakukan dosa, Naudzubillah min dzalik, maka segeralah memohon ampunan kepada Allah atas perbuatan tersebut. Di samping itu kerjakan kebajikan. Amalan kebajikan itu akan menghapus dosa dan perbuatan buruk tadi. Shalat, zakat, puasa, haji dan amalan kebaikan yang ditetapkan syara’ bisa menghapuskan kesalahan-kesalahan. Itulah kemurahan dan kasih sayang Allah kepada para hamba-Nya. Tapi kalau keburukan itu berkaitan dengan hak-hak manusia, maka tak akan terhapus kecuali setelah meminta penghalalan dari orang yang dizhalimi. Seperti mencaci, memukul, mengambil hak orang atau ghibah. Minta maaf kepada orang yang dizhalimi, dan bila pernah mengambil miliknya, kembalikanlah. Barulah keburukan terhapus dengan sempurna.
Secara implisit, hadits ini menganjurkan untuk melakukan muhasabah (introspeksi). Mengoreksi kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan. Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab, “Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab nanti.”
Mengamalkan pula firman Allah: “Dan hendaknya setiap jiwa memerhatikan apa yang sudah ia perbuat untuk hari esok.” (Al-Hasyr:18).

Baik Akhlaknya

“Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”  
 Akhlak yang baik adalah segala yang mencakup perbuatan baik terhadap manusia lain. Di samping menghindari tindakan menyakiti mereka. Akhlak punya kedudukan yang urgen dalam Islam. Ia bisa menjadi tolak ukur kebaikan seorang muslim. Dengan landasan sabda Nabi yang artinya: “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya, dan orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap isteri-isteri mereka.” (Hadits riwayat Ath-Thabrani)
Rasulullah begitu perhatian dengan masalah akhlak, di samping beliau sendiri adalah sosok yang berakhlak tinggi dan mulia. Kesempurnaan akhlak adalah salah satu misi beliau: “Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”(Hadits riwayat Bukhari)
Ada sebuah ungkapan yang cukup masyhur:
“Sebuah umat akan mampu bertahan bila masih memiliki akhlak, bila nilai akhlaknya telah lenyap maka lenyap pula mereka.”
Pelajaran Hadits
1.Bertakwa kepada Allah adalah kewajiban setiap insan.
2.Senantiasa bertakwa dalam segala situasi dan kondisi.
3.Ketakwaan mempunyai pengaruh yang besar dalam perbaikan jiwa.
4.Hendaknya segera melaksanakan ketaatan setelah sadar melakukan keburukan.
5.Semestinya seorang muslim berhias dengan akhlak yang baik.
6.Muamalah yang baik akan menghilangkan muamalah yang buruk.

Doa Puasa Hari ke 17 dan Hari ke 18 Ramadhan

 

Doa Puasa Hari ke-17 - Doa Hari ke-18 Puasa Ramadhan. Tidak di sangka, Bulan Suci Ramadhan hampir meninggalkan kita. Bayangkan saja, hari ini kita akan memasuki hari ke-17 puasa ramadhan, artinya beberapa hari lagi kita lebaran.
Untuk itu, di sisa akhir ramadhan ini,marilah kita lebih meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT, dengan menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya, dan tentunya tidak lupa kita berdoa.
Seperti halnya doa-doa harian puasa ramadhan, semoga dari awal hingga akhir kita selalu memanjatkan doa harian puasa ramadhan. Dan berikut adalah bacaan doa hari ke 17 puasa ramadhan dan lafadz doa puasa hari ke 18 ramadhan.

 Silakan Anda sesuaikan saja, hari ini adalah hari yang ke berapa untuk puasa Anda. Karena ada sebagian kaum yang sudah memasuki hari ke-18 ramadhan dan ada juga yang baru memasuki hari ke-17. Semuanya mempunyai dasar masing-masing.

Doa Puasa Hari ke-17 Ramadhan

اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى التَّفْسِيْرِ وَ السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

”Allâhummah dinî fîhi lishâlihil a’mâli waqdhi lî fîhil hawâija wal âmâla yâ man lâ yahtâju ilat tafsîr was suâli yâ ‘âliman bimâ fî shudûril ‘âlamîn shalli ‘alâ muhammadin wa âlihith thâhirîn”.
Artinya, ”Ya Allah anugrahilah aku di bulan ini untuk bisa berperilaku yang baik dan kabulkanlah semua hajat dan keinginanku. Wahai yang tidak memerlukan penjelasan dan pertanyaan. Wahai yang Maha mengetahui apa yang ada di dalam alam ini. Anugrahilah shalawat dan salam bagi Muhammad dan keluarganya yang suci”. Aamiin

Doa Hari Ke-18 Puasa Ramadhan

اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ

“Allâhumma nabbihnî fîhi libarakâti ashârihi wa nawwir fîhi qalbî bidhiyâi anwârihi wa khudz bikulli a’dhâî ilat tibâ’I âtsârihi binûrika yâ munawwiral qulûbi”.

Artinya, ”Ya Allah sadarkanlah aku untuk mengetahui berkat yang ada pada waktu sahur. Terangilah hati-ku dengan cahaya-Mu yang lembut. Jadikanlah seluruh anggota badanku dapat mengikuti cahaya itu. Wahai Penerang hati sanubari”. Aamiin.
Itulah bacaan doa hari ke-17 dan 18 puasa ramadhan. Dimana di hari ke tujuh belas ramadhan kita memanjatkan doa agar kita semua dianugerahi perilaku yang baik serta di kabulkan semua hajat-hajat atua keinginan kita.
Adapun doa puasa dihari ke-18 kita berdoa agar supaya disadarkan atas berkat atau hikmah puasa di waktu sahur serta hati ini semoga di terangi oleh Nur (cahaya) Allah.
Semoga doa-doa kita selama bulan suci ini dikabulkan oleh Allah SWT. Amien. Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga amal ibadah kita di terima oleh Allah. Amiiin.

cara agar jerawat enggan datang kembali :


cara agar jerawat enggan datang kembali :
1. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas perhari.
2. Untuk muka yang berminyak sering – sering cuci muka (gunakan sabun racikan sendiri, penjelasan di bawah)atau kalau perlu sediakan selalu tisu khusus untuk menyedot minyak di wajah.
3. Gunakan pelindung muka ketika berkendaraan khususnya motor.
4. Hindari Makanan yang pedas.
5. Perhatikan ketika kamu makan bisa jadi jerawat datang karena kamu mengidap alergi dari salah satu makanan tersebut, seperti telur dsb.
6. Jangan pernah memecahkan jerawat tanpa alat yang steril.
7. Faktor psikologis mempengaruhi jadi kalau bisa jangan stress dan banyak pikiran.
8. Ketika keramas usahakan shampoo jangan sampai terkena wajah.
9. Tiap sebelum mandi usahakan wajah dibersihkan dengan air hangat dan dibilas, jangan air panas.
10. Hati-hati dalam pemilihan produk perawatan wajah
Yang kita gunakan adalah sabun bayi, karena sabun bayi memiliki bahan yang lebih soft dan bertekstur lembut, kemudian sebelum digunakan untuk sabun wajah, terlebih dahulu teteskan beberapa tetes minyak kelapa VCO (VCO yang digunakan harus benar2 steril dan proses pembuatan tanpa pemanasan) dan jadilah sabun wajah VCO

doa sehari - hari dalam bahasa arab




DOA SEBELUM TIDUR

Doa Memohon Dikasihani Bila Diambil Nyawanya dan Dipelihara Jika Dihidupkan Kembali

بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَْرْفَعَُهُ فَإِن أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْْ سَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحيْنَ

BISMIKA RABBII WA DHA’TU JAMBII, WA BIKA ARFA’UH, FA IN AMSAKTA NAFSII FARHAMHAA, WA IN ARSALTAHAA FAHFAZHHAA, BIMAA TAHFAZHU BIHII ‘IBAADAKASH SHAALIHIIN.
Artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku, aku baringkan lambungku; dan dengan menyebut nama-Mu, aku angkat lambungku. Jika Engkau ambil nyawaku, kasihanilah dia; dan jika Engkau lepaskan, peliharalah dia dengan cara yang Engkau lakukan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Memohon Dipelihara dari Siksa Neraka

(اَللّهُمَّ قِنِيْ عَدَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ (3

ALLAHUMMA QINII ‘ADZAABAKA YAUMA TAB’ATSU ‘IBAADAK. (3X)
Artinya: “Ya Allah, peliharalah diriku dari siksa-Mu pada saat Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu.” (3X) (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa Memohon Dimatikan dan Dihidupkan sebagai Muslim

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ اَمُوتُ وَأَحْيَا

BISMIKA ALLAAHUMMA AMUUTU WA AHYAA.
Artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku, aku mati dan aku hidup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Memohon Dicukupi dan Dilindungi

…اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا

ALHAMDU LILLAAHIL LADZII ATH’AMANAA WA SAQAANAA, WA KAFAANAA, WA AAWAANAA,…
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memberi makan dan minum kepada kami, mencukupkan, dan memberi perlindungan kepada kami,…” (HR. Muslim)

Doa Apabila Susah Tidur

اللّهُمَّ غََارَتِ النَُّّجُومُ وَهَدَأتِ الْعُيُونُ وَأَنتَ حَيٌّ قَيُّْومٌ لاَّ تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وََّلاَ نَوْمٌ يَاحَيُّ يَاقَيُّْمُ أَهْدِيْ لَيْلِي وَأَنِمْ عَيْنِي

ALLAHUMMA GHAARATIN NUJUUMU WA HADA’ATIL ‘UYUUNU WA ANTA HAYYUN QAYYUUMUL LAA TA’KHUDZUKA SINATUW WA LAA NAUUM, YAA HAYYU YAA QAYYUUMU AHDI’LAILII, WA ANIM ‘AINII.
Artinya: “Ya Allah, bintang-bintang tenggelam dan semua mata tertidur lelap, sedangkan Engkau Mahahidup abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk-Mu, Engkau tidak pernah terkena kantuk dan tidak pula tidur. Wahai Yang Mahahidup abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan pejamkanlah mataku.” (HR. Ibnu Sunni)

Doa ketika Terbangun karena Terkejut

أَعُوْذُبِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقاَ بِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَ أَنْ يَّخْضَُرُونِ

A’UUDZU BI KALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN GHADHABIHII WA ‘IQAABIH, WA SYARRI ‘IBAADIH, WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI WA AY YAHDHURUUN.
Artinya: “Aku berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksa-Nya, dan hembusan-hembusan setan, agar mereka tidak menyentuhku.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa ketika Bermimpi Buruk

أَعُوْذُبِ اللهِ مِنَ الشَّيَاطِيْنِ وَ مِنْ شَرِّ مَا رَآى

A’UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHAANI WA MIN SYARRI MAA RA’AA.
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan dan dari segala hal yang tidak baik dalam mimpi.” (HR. Muslim)

DOA BANGUN TIDUR

Doa Memohon Dihidupkan kembali dalam Keadaan Baik

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

ALHAMDU LILLAHIL LADZII AHYAANAA BA’DA MAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami; dan hanya kepada-Nya lah tempat kembali.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Memohon Diberi Kesehatan dan Dibantu untuk Mengingat-Nya

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِي وَ رَدََّ عَلَيَّ رُوْحِِي وَ أَذِنَ لِي بِذِكَْرِهِ

ALHAMDU LILLAHIL LADZII ‘AAFAANII FII JASADII, WA RADDA ‘ALAYYA RUUHII, WA ADZINA LII BI DZIKRIHI.
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang memberikan kesehatan pada tubuhku, mengembalikan ruhku kepada diriku, dan mengizinkan aku untuk menginginkan-Nya.” (HR. Tirmidzi)

Doa Memakai Pakaian

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا (الثَّوبَ) وَرَزَقْنِيهِ مِنْ غَيْرِ تَوْلٍ مِنِّي وََلاَ قُوَّةٍ

ALHAMDU LILLAAHIL LADZII KASAANII HAADZATS TSAUBA WA RAZAQNIIHI MIN GHAIRI HAULIM MINNII WA LAA QUWWAH.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah mengenakan pakaian ini kepadaku dan mengaruniakannya kepadaku, padahal diriku tidak mempunyai daya dan kekuatan.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Doa Memakai Pakaian Baru

اللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنتَ كَسَوْتَنِيهِ أَسْأَ لُكَ مِنْ خَيْرٍهِ وَخَيْرٍ مَا صُنِعَ لَهُ وََ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَ شَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ

ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASAUTANIIH, AS’ALUKA MIN KHAIRIHII WA KHAIRI MAA SHUNI’A LAH, WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHII WA SYARRI MAA SHUNI’A LAH.
Artinya: “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau lah yang mengenakan pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan pemakaiannya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan semua keburukan pemakaiannya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa Melepaskan Pakaian

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ

BISMILLAAHIL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWA.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.” (HR. Ibnu Sunni)